surat dari abah untuk anak gadisnya
18.21 | Author: Alunan Vektor Allah
Neng,
putri kecilku.
semoga tidurmu tetap lelap seperti keika dulu aku pertama mendekapmu.
putri kecilku, kupikir kau sudah dewasa utuk mendengar ini semua dari abah.
abah mulai.
Kau ingat berapa usiamu sekarang, Neng? rupaya sudah waktuya abah merancang pesta perpisaha denganmu. jangan cemberut begitu,,,
abah kilas balik tentang masalah ini, Neng. bagaimana ya, mulainya?
begini.

Neng, sejak pertama hari kelahiranmu dulu, dan begitu tahu kamu perempuan. abah begitu khawatir akan amanah yang begitu besar ini. saat itu seorang teman abah sudah menanyakan akan kepemilikanmu. dan bermaksud memberikamu pada putranya kelak. namun abah tak sebodoh itu untuk langsung menerima orang yang memilihmu bukan karena mencintaimu. abah tak mungkin memberikanmu pada orang yang belum tentu bisa membahagiakanmu. sungguh ini merupakan kegilaan yang nyata kalau abah menurutinya. itu artinya dia ingin memilihmu untuk putranya hanya karena memandang abah. bukan memandangmu. bukan karena cinta padamu.
setelah itu banyak lagi yang datang silih berganti menanyakan statusmu. sudah ada yang punya atau belum. dan abah tetap dalam pencarian pada orang yang memang benar-benar memilihmu, bukan memilih abah.
hingga usiamu menginjak level SMP, orang yang berdatangan mulai menampakkan kalau mereka memilihmu. mereka mlihat prestasi-prestasi dan peranmu di masyarakat. walau masih belum lepas juga dari pandangan mereka pada abah...
dan suatu hari...

bersambung
Read More…
|
This entry was posted on 18.21 and is filed under . You can follow any responses to this entry through the RSS 2.0 feed. You can leave a response, or trackback from your own site.

0 komentar: