antara akhir yang indah dan akhir yang baik
20.46 | Author: Alunan Vektor Allah
bruk! bruk!! brukk!
gadis itu menutup telinganya tersiksa. badannya membungkuk terpuruk. kaki-kaki bersandal dan bersepatu berjalan di atasnya. sedang lantai yang ada di atasnya memang terbuat dari triplex biasa.
BRAKK!!! BRAKK!!!

"Pasti Si Gentong!", teriaknya dalam hati. dia selalu memanggil lelaki gendut berbobot hampir seratus kilo itu dengan sebutan Si Gentong.
ya, tak seharusnya dia di situ. ruangan yang tak lebih dari dua kali dua kali dua meter kubik yang sekarang ditempatinya memang merupakan satu ruang yang menyekat antara lantai dengan gudang bawah tanah yang ada di pesantren. dan. itu bukan untuk dibuat sembunyi. terlebih untuk santri putri seperti dia.
tentu saja dia merasa tersiksa dengan kaki-kaki yang seakan-akan menginjaknya itu. mau masuk ke gudang bawah tanah dikunci, akhirnyalah, dia terjebak mati kutu di sana.
nekat.
itu satu kata yang melekat.
tadi waktu dia berjalan mengendap-endap ke pesantren putra, ia sama sekali tak memprediksikan kalau bel akan berbunyi secepat ini. dan mengharuska semua santriwan untuk tergesa menuju kelas masing-masig. dan dengan cekatan dia langsung ambil tindakan untuk bersembunyi saja di tempat yang bau kotoran tikus itu.
Shinta tidak berhenti dengan usaha-usahanya yang lalu saja. kali ini targetnya tetap. melancarkan serangan cintanya pada Rama. nama yang sangat kebetulan sama dengan tokoh legendaris dalam Ramayana, ia yakini merupakn pertanda bahwa Rama adalah Arjuna cintanya.
dia rela meninggalkan pelajarannya, mengendap-endap ke pesantren putra, dan sekarang terjebak di kotak sempit itu... hanya untuk memenuhi gelora asmara yang sedang membuncah di hatinya.
di tangannya ia sedang menggenggam satu butir bola kecil. bola yang bukan sembarang bola. bola tersebut merupakan kotak kado. ia tahu kalau pujaan hatinya itu senang dengan sepak bola. maka ia membelikan satu kotak kado berbentuk bola kecil. jika satu sisi lingkaran itu digeser, maka akan terlihat isinya. secarik surat cintanya yang entah keberapapuluh, dan seblok coklat putih yang menurutnya merupakan perlambang cintanya yang suci.
adu...h... lama sekali anak-anak kalau berangkat! belum habis juga anaknya. ia tetap menggerutu kesal dalam hati karena masih ada saja langkah-langkah kaki yang menyanyikan senandung Bruk-Bruk di atas kepalanya.
ia merenung sejenak. ini adalah usahanya yang entah sudah kesekian kali untuk mendekati Rama. untuk mengetuk hatinya supaya dibuka. dia selalu memberikan Rama hal-hal yang romantis menurutnya, memberikan apa saja yang disenangi Rama yang ia dengar dari kawan-kawan Rama, bahkan berkorban apa saja rela dia lakukan asal bisa mendapat hati Rama.
ah...
malang, hingga kini Rama sama sekali tak menggubrisnya. jangankan membalas surat atau kado-kadonya, menoleh saja Rama tak pernah.
Kini suasana sudah mulai sepi. ia membukan perlahan pintu itu ke arah atas...
tiba-tiba...

bagaimana kelanjutan kisah Shinta mengejar-ngejar Rama? (menyalahi sejarah ya?) Apa yang terjadi padanya? dan mengapa Rama selalu bersikap seperti itu padanya? bagaimana pesantren meyikapinya?
sesuatu yang menggegerkannya terjadi. apa itu?
apa yang akan dia dapat dari pengejarannya itu? dan bagaimana akhir kisah hidupnya?

akan kau temukan makna dalam jika kau baca lanjutan dan ceritanya. karena ada kisah-kisah mengejutkan yang kutawarkan di sini. selain juga syarat makna,,,
tunggu lanjutan ceritanya ya!!
Read More…
surat dari abah untuk anak gadisnya
18.21 | Author: Alunan Vektor Allah
Neng,
putri kecilku.
semoga tidurmu tetap lelap seperti keika dulu aku pertama mendekapmu.
putri kecilku, kupikir kau sudah dewasa utuk mendengar ini semua dari abah.
abah mulai.
Kau ingat berapa usiamu sekarang, Neng? rupaya sudah waktuya abah merancang pesta perpisaha denganmu. jangan cemberut begitu,,,
abah kilas balik tentang masalah ini, Neng. bagaimana ya, mulainya?
begini.

Neng, sejak pertama hari kelahiranmu dulu, dan begitu tahu kamu perempuan. abah begitu khawatir akan amanah yang begitu besar ini. saat itu seorang teman abah sudah menanyakan akan kepemilikanmu. dan bermaksud memberikamu pada putranya kelak. namun abah tak sebodoh itu untuk langsung menerima orang yang memilihmu bukan karena mencintaimu. abah tak mungkin memberikanmu pada orang yang belum tentu bisa membahagiakanmu. sungguh ini merupakan kegilaan yang nyata kalau abah menurutinya. itu artinya dia ingin memilihmu untuk putranya hanya karena memandang abah. bukan memandangmu. bukan karena cinta padamu.
setelah itu banyak lagi yang datang silih berganti menanyakan statusmu. sudah ada yang punya atau belum. dan abah tetap dalam pencarian pada orang yang memang benar-benar memilihmu, bukan memilih abah.
hingga usiamu menginjak level SMP, orang yang berdatangan mulai menampakkan kalau mereka memilihmu. mereka mlihat prestasi-prestasi dan peranmu di masyarakat. walau masih belum lepas juga dari pandangan mereka pada abah...
dan suatu hari...

bersambung
Read More…
coretan dengan makna dalam untuk kawanku... maaf,,,
18.17 | Author: Alunan Vektor Allah
Rasanya baru kemarin aku ngerti apa itu ”Teman”

Sejak lama kehidupanku menginjak dunia ini
Yang sepi
Yang sendiri
Yang dingin yang gelap
Baru kemarin rasanya aku ngerti
Kalau ternyata teman itu... ada
Baru kemarin rasanya aku tahu apa itu teman
Developer
Ketika kita terurai kusut menjadi benang
Teman adalah yang rela memintal kita satu-satu
Hingga kita menjadi utuh
Hingga kita ada
Hingga kita bangun dan eksis dan indah dan...
Ketika kita menjadi bangunan yang roboh
Hanya berupa puing-puing batu bata
Maka teman adalah yang rela menyatukan tubuh kita
Mengkokohkan diri kita
Ketika kita menjadi abu...
Maka teman kita adalah yang rela menjadi arang
Hancurkan dirinya
Hanya untuk menemani kita...
Hingga menjadi bangunan yang menjulang...
Ketika kita menjadi
Ada yang bilang teman itu seperti tuas
Dimana dan bagaimana tuas itu meringankan kita
Membantu perkerjaan kita
Membuat kita lebih mudah
Tapi
Baru kusadari juga ternyata semua itu tidak
Ternyata enggak
Teman itu bukan tuas
Betapa kasihannya seorang teman jika ia hanyalah sebuah tuas
Ia meringankan kita tapi kita tak memberi dampak apapun pada tuas itu sendiri
Dia bilang lagi kalau tuas lahir dari teknologi mutakhir manusia
Lahir dari kepandaian yang merupakan fitrah manusia yang canggih
Tapi tetap saja...
Tak ada pengaruh yang kita berikan pada tuas itu
Teman itu bukan simbiosis komensalisme lebih lebih parasitisme
Teman bukan burung jalak dan kerbau
Sekalipun saling menguntungkan
Tapi masing-masing tak menyadari adanya satu sama lain
Teman bukan hiu dan ramora
Sekalipun tak saling merugikan...
Namun tak ada saling mengagumi
Teman itu lebih pada kupu-kupu dan nektar bunga
Ada yang indah
Ada yang manis
Ada yang menyenangkan
Sama-sama saling mangagumi

mungkin aku banyak malu
banyak gengsi
banyak ...
namun itu semua
karena aku...
banyak cinta...
Read More…
resensi mawar surga
20.09 | Author: Alunan Vektor Allah
Tittle : Mawar Surga
Written by : Dzakeeya Nist / Azri Zakkiyah
Publisher : Matapena Jogja
Year of publish : 2008
Editor : Mahbub Jamaluddin
Pages : viii + 264, 11 x 17 cm

This novel is the kind of Islamic novel for youngs. Specially ‘pesantren’ novel. It uses framing method. So, there are cuts of small novel again in this novel. The novel in this novel is entitling “El Wardah”. El Wardah means “Rose”. El Wardah is the original tittle of Mawar Surga. The publisher give the tittle Mawar Surga because El Wardah is not marketable. So, its becomes the tittle of the small novel only.
Little about the content of Mawar Surga.
Mawar Surga tells about Rufaidah’s daily. The arrogant, boyish, smart and talented girl. About her meeting with her essential people. Her new mysterious teacher who always caring her, In every her activities. Her teacher who always suggest her to having changes of her personality.
Rufaidah’s teacher is the writer of El Wardah. His name is Habiburrahman Fajrie like her idol, Habiburrahman El Shirazy. El Wardah is telling about his past. There is the love story and struggle to finding the trust. About his wife and his twin children. And, about his other ‘Rufaidah’.
For Rufaidah, Habib is still a mystery. New teacher which sudden come replacing Mr. Hisbullah who dying because of the accident. He is different with her other teachers. But for Habib, Rufaidah. That Name so close to himself. Near by that small roses in his heart. If people always say rose is thorny, although beautiful. Habib blames it. He state, rose is beautiful, although is thorny. Wardah or rose is pride of glamour, love, and beautiful.
This novel written in for about five months in a large numbers of pages and half almost of them cut by the publisher. First launching of this novel is on May, 19 2008 in pubic library of Malang. Then, this novel is launched four time.
It is written by Dzakeeya Nist, the student of MAN 3 Malang when she still in first class. She writes life of pesantren with unique plot. There is a novel in novel. There is El-Wardah in Mawar Surga. Read More…